Keadaan emosi pada masa remaja masih rapuh kerana ianya berkait rapat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja itu akan merasa sangat sedih, kemudian menjadi marah, dan ada satu masa remaja tersebut akan merasa begitu gembira. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pemikiran yang rasional. Kestabilan emosi remaja mendapat pengaruh daripada sokongan dan layanan kedua orang tua, di sekolah, malah masyarakat di sekitarnya juga memainkan peranan masing-masing. Hal ini hampir sama dengan apa yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahawa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian peribadi dan ciri sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosi yang disebabkan oleh remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya.
Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mula bersikap kritis dan tidak mahu begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah harus dipatuhi dan diikuti. Remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logik. Dengan perkembangan psikologi social remaja maka, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.